Sabtu, 22 Januari 2011

Video

VIDEO sebagai elemen multimedia

VIDEO
Aplikasi umum dari video adalah televisi.  Setiap gambar bergerak dalam perangkat elektronik bisa dipastikan berupa video(kecuali penampil LED, matriks bitmap). Video digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuan, produksi, dan keamanan. Video berasal dari kata latin, yang berarti saya melihat. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Perangkat pemrosesan video saat ini terdiri atas dua jenis, yaitu video analog dan video digital.

VIDEO ANALOG
Seluruh system video sebelum video digital disebuat dengan video analog. Video analog dibuat dengan mengkodekan variasi voltase listrik dan atau frekuensi dari sinyal. Video analog mempunyai dua format, yaitu format kaset dan format elektrik.
Video analog dalam format kaset adalah:
  1. Ampex
  2. VERA (BBC)
  3. U-matic (Sony)
  4. Betamax ( Sony)
  5. Betacam
  6. Betacam SP
  7. VHS (JVC)
  8. S-VHS (JVC)
  9. VHS-C (JVC)
  10. Video 2000 (Philips)
  11. 8 mm tape
  12. Hi8

Kaset VHS
Kaset VHS dibandingkan ukurannya dengan kaset tape

hi8
Video analog dalam format elektik antara lain:
  1. RF
  2. composite Video
  3. component video
  4. S-Video
  5. RGB
Pada masa sekarang pemakaian video dalam format analog sudah sangat jarang dipakai.
VIDEO DIGITAL
Video digital disebut array 3 dimensi dari piksel berwarna. 2 dimensi melayani arah spasial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal)dan satu dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu.
Video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan komputer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut.
Contoh struktur video digital diantaranya adalah Apple QuickTime, Microsoft Windows Media Format, dan Real Network RealMedia. Format video yang terkait dengan arsitektur tersebut adalah QuickTime movie (.mov), Audio video Interleaved (.avi), dan RealTime Media (.rm).
Beberapa pemutar dapat mengenali dan memainkan lebih dari satu format file video. Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset:
1. D1 (Sony),
2. D2 (Sony),
3. D3,
4. D4,
5. D5,
7. Betacam IMX (Sony),
8. D-VHS (JVC),
9. DV,
10. MiniDV,
11. MicroMV, dan
12. Digital8 (Sony)
Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan.
Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran menghitung frame rata-rata ditampilkan disebut frame per second (FPS).
Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster piksel.
Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W piksel dan tinggi sebanyak H piksel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa frame size adalah W x H.
Piksel mempunyai suatu properti, yaitu warna. Warna piksel di presentasikan dengan jumlah bit yang tetap. Semakin banyak bit, semakin banyak variasi warna yang dapat  dihasilkan. Hal ini disebut dengan color depth (CD) dari video.
Sebagai contoh, sebuah video yang mempunyai durasi (T) 1 jam (3.600 sec), frame size 640 x 480 (W x H) dengan color depth 24 bit, dan frame rate 25 fps akan mempunyai properti sebagai berikut :
Pixel per frame = W * H
= 640*480  =  307.200
Bit per frame Pixel per frame * color depth * Frame rate
=  307.200*24  =  7.372.800 ( =  7,37  Mbit Bit rate )= 7,37*25=184,25 Mbit/sec Video size (VS)
= 184 Mbit/sec * 3.600 sec = 662.400 Mbit = 82.800 Mbyte = 82,8 Gbyte
Hal terpenting dari properti adalah bitrate dan video size. Rumus keduanya yang terkait dengan semua properti adalah sebagai berikut:
BR=W*H*CD*FPS VS=BR*T=W*H*CD*FPS*T
Sedangkan rumusan-rumusan lain adalah sebagai berikut:
pixels_per_frame          = W*H pixels_per_second        = W*H*FPS bit_per_frame   = W*H*CD
Dari perhitungan di atas, pendigitalan dan penyimpanan klip video ful-motion 640×480 px selama 1 jam ke dalam komputer, dengan color depth 24 bit, dan frame rate-nya 25 fps memerlukan komputer yang dapat mengirimkan data kurang lebih 184 Mbit/sec. Artinya, komputer harus mempunyai kecepatan tinggi dan kapasitas besar. Untuk menghemat hal ini, suatu skema compresi video digital yang disebut codec (coder/decoder) akan sangat dibutuhkan.
NEXT : CODEC VIDEO
LINK :http://tentangvideo.wordpress.com
Categories: MultiMedia - Teknologi - videoEdit

0 komentar:

Posting Komentar

REZA PERMADI

@reza 2011. Diberdayakan oleh Blogger.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators